Kamis, 19 Maret 2009

hanya kido/hendra ke kejuaraan asia













PB PBSI hanya akan mengirim ganda putra nomor satu Indonesia, Markis Kido/Hendra Setiawan, ke Kejuaraan Asia di Korea, 7-12 April. Pasangan nomor satu dunia tersebut tampil di sana untuk persiapan Piala Sudirman.

"Kami sudah sepakat tak akan mengirim pemain ke Korea (Kejuaraan Asia), karena harus konsentrasi ke persiapan Sudirman," ujar Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB PBSI Lius Pongoh, Kamis (19/3).

Ada alasan khusus mengapa hanya Kido/Hendra yang dikirim ke turnamen berhadiah 150.000 dollar AS itu. Peraih medali emas Olimpiade Beijing tersebut cukup lama beristirahat sehingga semangat bertanding mereka perlu dibangkitkan lagi sebelum tampil di Piala Sudirman.

Ya, Kido sempat dibekap cedera lutut yang memaksa Hendra juga ikut "menganggur". Alhasil, mereka harus melewati dua kejuaraan bergengsi baru-baru ini, yakni All England dan Swiss Terbuka Super Series.

"Sudah tidak ada turnamen lagi untuk bulan Mei (Piala Sudirman), jadi kami akan kirim mereka ke sana. Jika tidak, nanti mereka sama sekali tidak merasakan suasana bertanding sebelum tampil di Piala Sudirman," jelas Lius.

Bagi pemain tunggal putri Maria Kristin, yang juga batal ke Eropa karena cedera lutut kanan, akan mendapat kesempatan merasakan bertanding di India Terbuka pekan depan.

Sementara itu, pemain-pemain pelatnas lainnya berlatih mempersiapkan diri menghadapi kejuaraan dunia beregu campuran yang akan digelar di Guangzhou, China, 10-17 Mei itu.

"Praktis persiapannya hanya tinggal selama April saja," kata Lius yang pekan depan akan memimpin tim Indonesia mengikuti kejuaraan Grand Prix Gold India Terbuka. "Saya bersama 11 pemain berangkat Minggu (22/3) ke India," tambahnya.

Ditanya mengenai kemungkinan mengambil pemain dari luar pelatnas untuk tim Piala Sudirman, Lius mengatakan tidak tertutup kemungkinan.

"Ada beberapa usulan dari pelatih, tetapi masih perlu pemantauan. Pertimbangannya penampilan mereka bagaimana, perlu tidak (mengambil pemain dari luar)," kata Lius yang mengatakan ancaman untuk tim Indonesia tidak hanya datang dari tim China yang mengalahkan Indonesia pada final dua edisi terakhir, tetapi juga dari tim Korea, Malaysia, dan Denmark.

Tidak ada komentar: