Kamis, 19 Maret 2009

kepercayaan diri rian/yonathan drop

















Kegagalan di All England dan Swiss Terbuka belum bisa dilupakan pasangan ganda pria pelatnas Rian Sukmawan/Yonatan Suryatama Dasuki. Selalu takluk pada babak pertama menimbulkan trauma tersendiri bagi mereka.

Di All England, mereka disingkirkan pasangan muda Malaysia Abdul Latif Mohd Zakri/Mohd Tazari Mohd Fairuzizuan. Di Swiss Terbuka, hasilnya semakin buruk karena Rian/Yonatan disingkirkan wakil Jepang Kenichi Hayakawa/Kenta Kazuno yang merupakan pasangan kualifikasi.

''Saya sampai tidak bisa tidur selama tiga hari setelah kalah di All England. Hasil itu benar-benar mengecewakan. Saya dan Rian minta untuk diistirahatkan dulu dari super series dan turun di gold grand prix,'' terang Yonathan di Jakarta kemarin (17/3).

Gold grand prix adalah turnamen level kedua setelah super series seperti halnya All England dan Swiss Terbuka. Strategi itu diharapkan Yoke -sapaan karib Yonatan- bisa mengembalikan kepercayaan dirinya nanti menjelang Kejuaraan Asia di Suwon, Korsel pada 7-12 April mendatang.

Di gold grand prix, Yoke belum berani mematok target tinggi. Minimal bisa lolos kedelapan besar akan bisa menambah bekal kekuatan mental. Apalagi, menurut Yoke, poin yang dituai bakal lebih besar jika mencapai perempat final gold grand prix dibandingkan jika gagal di babak pertama level super series.

Lagi pula, dia kalah di Eropa tersebut karena kalah teknik dan fisik. Itu berarti keduanya harus menggeber dua aspek tersebut dalam waktu dekat. Yoke siap melakoni tambahan porsi latihan. ''Kami harus meminta penambahan porsi latihan yang lebih intensif,'' ujarnya. Padahal, selama ini ganda pria menelan porsi latihan paling banyak di antara nomor-nomor lainnya.

Pasangan ganda pria lainnya, Bona Septano/M.Ahsan, juga mengakui penampilan mereka kurang maksimal pada dua super series tersebut. Ahsan mengakui, secara kualitas mereka kalah kelas dibandingkan lawan, baik dari segi pukulan maupun teknik.

Di perempat final All England, Bona/Ahsan dikandaskan Lee Yong Dae/ Baek Choel Shin. Laga itu memang menjadi pertemuan pertama mereka setelah naik ke kelas senior. Namun, pada kelompok junior, mereka sudah sering kali bersua.

Di Swiss mereka dikalahkan Guo Zheng Dong/Chen Xu dari Tiongkok. 'Meski pasangan kualifikasi, mereka sudah sangat senior. Saya tidak mau berasalan kekalahan itu karena cedera Bona. Yang jelas kami harus segera memperbaiki diri,' tegas Ahsan.

Sementara itu, PB PBSI masih terus mengevaluasi kegagalan pasukan Cipayung itu. Diharapkan, PB PBSI akan semakin siap menghadapi Kejuaraan Asia dan Piala Sudirman Mei mendatang di Tiongkok.

Tidak ada komentar: