Juara ganda putra Olimpiade Beijing, Markis Kido, bersama kedua adiknya, pemain ganda putra Bona Septano dan tunggal putri Pia Zebadiah, memutuskan keluar dari pelatnas setelah tidak mencapai kesepakatan kontrak dengan PB PBSI.
"Betul (keluar) karena tidak sepakat mengenai uang kontrak. Awalnya adik-adik saya yang mundur duluan, terus saya juga tidak sepakat, ya sudah keluar semua," ujar Kido yang dihubungi di Jakarta, Jumat malam. Ia tidak menyebutkan secara rinci nilai kontrak yang diharapkan.
Hal senada disampaikan adik Kido, Pia, yang mengaku kecewa dengan sikap PB PBSI. "Saya kecewa pada PBSI mengenai masalah kontrak karena, tidak ada kesepakatan, konsekuensinya keluar (dari pelatnas)," kata Pia yang belum memikirkan langkah selanjutnya.
Sejak Jumat siang hingga petang, PB PBSI melakukan penyelesaian masalah kontrak dengan sejumlah atlet yang sudah dipanggil masuk pelatnas tahap pertama, tetapi belum mencapai kesepakatan. Pembicaraan dilakukan dengan memanggil para pemain satu demi satu atau berdua bersama pasangannya untuk yang ganda, setelah sebelumnya diberi nomor urut.
Selain Kido dan adik-adiknya, ada juga pemain tunggal Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso, ganda campuran Nova Widianto dan Liliyana Natsir, Vita Marissa, Hendra Setiawan, dan beberapa pemain senior lainnya.
Beberapa pemain yang sudah mencapai kata sepakat dengan PBSI di antaranya adalah Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso, dan Hendra Setiawan (pasangan Markis Kido).
Pada 29 Januari lalu, pebulu tangkis tunggal putra juara Olimpiade Athena, Taufik Hidayat, juga menyampaikan surat pengunduran diri dari pelatnas setelah menghuni asrama Cipayung selama 12 tahun.
Meski menyatakan bukan penyebab utama, Taufik memastikan bahwa tidak dipanggilnya pelatih dia, Mulyo Handoyo, masuk pelatnas sebagai salah satu pertimbangannya meninggalkan pelatnas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar