Persiapan Tim Indonesia ke Piala Sudirman
JAKARTA - Piala Sudirman 2009 kurang sepekan lagi dilangsungkan di Guangzhou, Tiongkok, yakni pada 6-10 Mei mendatang. Namun, masalah serius masih dihadapi tim Indonesia. Kepercayaan diri Sony Dwi Kuncoro dkk masih di bawah standar.
Evaluasi itu terungkap berdasar hasil simulasi yang dilakukan di Pusat Bulu Tangkis PB PBSI Cipayung, Jakarta Timur, kemarin (29/4). Tim Merah yang merupakan bayangan tim inti hanya bisa menang tipis 3-2. Pada dua laga perdana, Lindaweni Fanetri dan Sony Dwi Kuncoro gagal mengatasi lawan masing-masing pada nomor tunggal wanita dan pria. Linda -sapaan karib Lindaweni- kandas di tangan Adriyanti Firdasari 17-21, 19-21. Sementara itu, Sony ditundukkan Simon Santoso 17-21, 12-21.
Nitya Krishinda/Greysia Polii yang tampil kemudian mampu memperkecil ketinggalan. Mereka menundukkan Meiliana Jauhari/Shendy Puspa Irawati 21-12, 21-6. Nova Widianto/Liliyana Natsir menyamakan kedudukan 2-2 dengan mengalahkan Devin Lahardi/Lita Nurlita 21-13, 14-21, 21-19. Pada laga penentuan, Mohammad Ahsan/Bona Septano sukses mengalahkan Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki 20-22, 24-22, 21-19.
"Dari penampilan para pemain, mereka tak lagi memiliki persoalan teknis. Tapi, masalah kepercayaan diri harus ditingkatkan," jelas Christian Hadinata, kepala pelatih Tim Sudirman, setelah simulasi kemarin.
Menurut dia, persoalan mental itu masih bisa dibenahi dari luar. Misalnya, motivasi dari pelatih. Namun, peran terbesar tentu dari para atlet itu sendiri. "Kalau memang pemain sudah memiliki keinginan untuk bisa tampil percaya diri, tak perlu sehari untuk bisa memperbaiki," imbuh Christian.
Penilaian tersebut tak hanya didasarkan pada sekali simulasi kemarin. Jumat (24/4) PBSI sudah menggeber simulasi untuk kali pertama dengan skuad yang berbeda. Bahkan, kala itu PBSI menyertakan pasangan nonpelatnas Hendra A. Gunawan/Alvent Yulianto.
Dengan kondisi tersebut, PBSI juga belum menentukan skuad utama yang akan diterjunkan di Piala Sudirman. Selain itu, pelatih belum menyetorkan hasil analisis kekuatan lawan yang bakal dihadapi. Pada babak penyisihan grup, Indonesia akan ditantang Tiongkok, Inggris, dan Jepang.
Selain masalah mental, sebenarnya ada masalah teknis yang cukup mengganjal. Yaitu, kondisi tunggal wanita terbaik Maria Kristin Yulianti yang belum pulih 100 persen. Meski berdasar hasil pemeriksaan kesehatan kondisi cedera lutut Maria sudah baik, penampilannya di India masih dinilai tak sepadan dengan track record-nya selama ini.
Begitu pula, Markis Kido yang masih harus menjaga kondisi lutut kirinya. Kemarin dia memang tak tampil dalam simulasi karena bersamaan itu juara dunia 2007 bersama Hendra Setiawan tersebut tampil pada Candra Wijaya Mens's Double Championship 2009. Tak tanggung-tanggung, yang dilawannya juga pasangan juara dunia 1997 Sigit Budiarto/Candra Wijaya. Hasilnya, Kido/Hendra masih kalah pada laga ekshibisi itu namun dengan skor yang ketat.
"Pertandingan itu tak berpengaruh banyak terhadap kondisi saya karena memang lebih banyak menampilkan gerakan atraktif untuk menarik penonton," jelas Kido. Hanya, dia memang waspada agar cederanya tak bertambah parah. "Saya memang cedera, tapi bukan berarti penampilan saya langsung jelek sekali," imbuhnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar